Kajian
kitab hadis pada masa awal yakni sekitar
abad ke dua hijriah sampai abad ketujuh hijriah masih memfokuskan
diri
kepada objek pengumpulan hadis-hadis nabi yang tersebar diberbagai
tempat. Pada masa tersebut juga sudah mulai bermunculan kitab-kitab
syarah Hadis,
kitab-kitab hadis sekunder, dan kitab kajian hadis lainnya seperti
pembahasan ilmu rijal al-hadis. Displin ilmu rijal al-hadis yang sangat
ketat membuat ulama hadis banyak mengarang kitab yang beorientasi pada
pembahasan tersebut, salah satu ulama yang cukup terkenal dalam memmbahas ilmu rijal al-Hadis adalah adz-Dzhabi w 748 H.
Adapun karya Imam Adz-Dzhabi dalam
bidang ilmu rijal al-hadis adalah kitab al-Kasyif. Di dalam kitabnya tersebut
memuat nama-nama perawi Hadis lengkap dengan biografinya. Pada muqoddimah kitab ini dikatakan bahwasannya kitab al-Kasyif ini cabang dari
empat kitab sebelumnya seperti karya Abdul Ghani dan lainya.
Nama pengarang kitab adalah al-Imam al-Hafizd Syamsyuddin Abi
Abdillah Muhammad bin Ahmad ibnu Utsman adz-Dzhabi ad-Dimasyqi as-Syafi’i. Lebih
dikenal dengan nama Imam Adz-Dahabi, beliau lahir pada tahun 673H di Damaskus
sebagai mana nama yang ditautkan kepadanya. wafat pada tahun 748H. Imam Adz-Dzahabi
seorang hafidz yang yang tidak ada tandingannya, sangat mendalam ilmunya dalam
bidang hadis, bidang rijal dan bidang ‘ilal pada masanya.[1]
Adz-Dzahabi bersal dan hidup di damaskus. Selain itu beliau juga dikenal
mempunyai guru-guru ahli dalam bidang hadis salah seorangnya seperti Ibnu
Taymiyah. Beliau memiliki banyak karangan kitab-kitab yang berkaitan dengan
hadis salah satunya al-Kasyif fi Ma’rifati man Lahu Riwayah fi Kutubu Sittah
yang akan dibahas selanjutnya.
Kitab al-Kasyif fi Ma’rifati man Lahu Riwayah fi Kutubu Sittah ini
dikarang oleh Adz- Dzahabi pada tanggal 27 bulan Ramadhon 720 H. Kitab ini
merupakan salah satu kitab yang dikarang oleh imam Adz-Dzahabi. Kitab Kasyif
merupakan cabang atau keempat dari kitab-kitab rijal al-Hadis sebelumnya yakni:
- kitab Al-Kamal fi Asmair Rijal karya Imam Al-Hafidz Abdul Ghani Al-Maqdisi W600 H.
- Kitab Tahdzibul Kamal. Karya Imam Al-Hafidz Abi Hajaj al-Mizzi W742 H.
- Kitab Tadzhibu Tahzib Kamal.Karya Adz-Dzahabi
- Kemudian oleh adz-Dzahabi diringkas lagi menjadi kitab Kasyif.
Adz-Dzahabi ingin memfokuskan kajian kitab rijalnya kepada
rawi-rawi kutub sittah, sebagaimana alasannya di atas beliau menggap kitab
sebelumnya terlalu panjang lebar dan banyak rawi-rawi yang tidak bersangkutan
ikut dibahas di dalamnya. Di dalam muqoddimahnya imam Adz-Dzahabi mengatakan hadza
muktasor nafi’an yakni kitab ini ringkas dan bermanfaat. Sebagai mana yang
dipaparkan di atas kitab ini merupakan kitab ringkas dari kitab sebelumnya.
Imam Tajuddin al-Makki di dalam thobaqqotuhu kubro memuji terhadapa
pengarang kitab Kasyif yakni
Adz-Dzahabi bahwasannya kitab ini merupakan karya yang bagus dan berharga.
Isi atau cakupan Pembahasan Kitab Al-Kasyif
Kitab Kasyif merupakan kitab yang menjelaskan keadaan
rawi-rawi kutub as-sittah, yakni Shohihaini ditambah kitab sunan yang empat.
Dalam kitab ini dijelaskan keadaan rawi mulai dari nama asli, kunya[2],
laqob[3],
lahir, wafat, guru, murid, tempat belajar dan mengajar. Pembahasan dalam kitab
ini cukup ringkas, sebagaimana yang dikatakan pada latar belakang dikarangnya
kitab ini di atas. Cakupannya hanya rawi-rawi yang ada pada kutub as-sittah,
selain itu tidak dibahas dalam kitab ini.
Kitab Kasyif ini terdiri dari dua jilid, yang mana pada
bagian awal kitab ini terdiri dari 698 halaman yang berisi muqoddimah pentahqiq
kitab, muqoddimah pengarang yakni Adz-Dzahabi, dan pembahasan dimulai dari
huruf alif sampai ‘ain. Adapun jilid yang keduanya terdiri dari 587
halaman yang terdiri dari pembahasan terusan dari huruf ‘ain pada juz
awal sampai kepda huruf ya sampai kepada penutupan beberapa masalah dan
faidah kitab.
Lebih ringkasnya mengenai kitab Kasyif ini merupakan ringkasan kitab Tahdzibul
Kamal karya al-Mizzi, yang hanya menyebut nama rawi, ayahnya ke atas, kunyah-nya,
nisbahnya, dua atau tiga guru dan muridnya yang terkenal, serta menyebut
sedikit keadaan rawi demgan menyebutkan tanda periwayatan dari Imam enam.[4]
Selain itu kitab ini sangat menspesifikasi pembahasannya pada
rawi-rawi kutubu sittah saja. Tentu ini sangat menguntungkan bagi para
peneliti hadis yang sudah mengetahui seorang rawi, dari mana periwayatannya
apakah rawi kutubu sittah atau tidak. Selain dari rawi-rawi pada kutubu
sittah tidak dicantumkan dalam kitab Kasyif sesuai dengan judulnya.
Sistematika Kitab dan Metode yang Digunakan
Sistematika yang digunakan berdasarkan huruf hijaiyah yakni dimulai
dari alif sampai ya. Sistematika penulisan ini tentu sangat
mempermudah pencarian nama-nama rawi.
Selain itu Adz-Dzahabi juga menyebutkan didalam muqoddimahnya
tentang rumus, yang mana rumus ini diletakkannya di atas nama perawi. Adapun
rumus-ruusnya:
a.
perawi
Imam Bukhari (خ)
b.
perwai
Imam Muslim (م)
c.
perawi
Abi Dawud (د)
d.
perawi
Tirmdzi (ت)
e.
perawi
An-Nasai (س)
f.
perawi
Ibnu Majah (ق)
g.
untuk
seluruh perawi kutubusittah (ع)
Rumus-rumus ini sangat membantu para peneliti untuk mengetahui rawi
itu apabila ada kesamaan nama, maka dapat diketahui dari mana perawi itu, buhari
atau muslim dan sebagainya. Selain dari rumus-rumus di atas Adz-Dzahabi juga
membuat rumus-rumus tambahan seperti (ع) untuk seluruh perawi
kutubusittah, dan lain sebagainya.
Metode yang digunakan imam adz-dzahabi ini diantaranya:
- Perawi Kutubu sittah.
- Perawi Yang memiliki periwayatan dari Perawi Kutubu Sittah.
- Menghapus pembahasan perawi yang tidak ada hubungannya dengan rawi kutubu sittah.
- Menghilangkan penyebutan perawi yang ada pada tahdzibul kamal dan memisahkannya.
- Menyeleksi pengulangan-pengulangan yang ada pada Tahdzib al-Kamal.
Pembahasan nomor 01 huruf alif Juz 1
Nama Rawi :Ahmad bin Ibrahim Al-Mawsiliyyu Abu Ali.
Nama gurunya :
Syarik, dan Hammad ibnu Zaid.
Nama muridnya
: Abu Dawud , Al-Baghowiy, dan Abu Ya’la.
Lahir dan Wafat
: - dan W 236 H.
Penilaian Terhadap Rawi: Wusuq (dipercaya/kuat).
Rawi Dari
: Abu Dawud.
Pembahasan nomor 2070 yakni rawi yang namanya berawalan huruf sin
Juz 1
Nama Rawi : Sulaiman bin Ayub bin Hazlam Al-Asadiyu.
Nama gurunya : Sulaiman bin Abdurrahman, Sofwan bin
Shalah.
Nama muridnya : Annasai, Ahmad, dan thabrani.
Lahir dan Wafat : - dan W 289 H.
Penilaiaan Terhadap Rawi: -
Rawi Dari : An-Nasai.
Pembahsan nomor 2505 yakni nama rawi berawalan huruf ain Juz
1
Nama Rawi : ‘Ashim
bin ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Ashim al-Asjai’yu,
Nama Gurunya : Hisyam
bin ‘Urwah, dan Iddah,
Nama Muridnya : Ibnu
al-Madani, Ibnu Masanah,
Lahir dan Wafat : -
Penilaiannya : Pendapat An-Nasai yakni Tidak Kuat
Hafalannya.
Rawi Dari :
Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Pembahasan nomor 5672 nama rawi berawalan huruf mim Juz 2
Nama Rawi : Muhannan bin Abdul Hamid
Nama Guru :
Hamad bin Salamah
Nama Murid :
Ahmad dan Kausaj
Lahir dan Wafat : -
Penilaian : Tsiqoh
Rawi Dari
: Abu Dawud
Kelebihan dan Kekurangan Kitab Menurut Penulis
Kelebihan
Berdasarkan keterangan-keterangan yang telah dipaparkan di atas
maka saya mengatakan kitab ini simpel dan padat, karena imam Adz-Dzahabi sangat
menyeleksi keterangan-keterangan yang di anggapnya penting dalam penelitian
hadis. Selain itu terkadang juga Imam Adz-Dzahabi juga menyebutkan penilaiannya
terhadap perawi, dengan demikian data-data yang harus dipenuhi oleh salah
seorang peneliti hadis tercukupi. Kitab ini sangat konsisten pembahasannya pada
rawi kutubu sitah yang tentunya menguntungkan peneliti dalam mencari
keterangan seorang rawi kutubu sittah.
Kekurangan
Kekurangan yang ada pada kitab Kasyif ini salah satunya adalah pada kitab ini hanya
mmbahas rawi-rawi kutubu sittah yang lain tidak, dengan demikian tentu menuntut
seorang peneliti hadis untuk mengetahui terlebih dahulu rawi itu merupakan rawi
kutubu sittah atau tidak. Kedua tidak disebutkannya mengapa seorang rawi itu
dihukumi seperti itu. Sebagaimana contoh pembahasan di atas, langsung dikatakan
tidak kuat hafalannya tanpa ada alasan-alasan mengapa rawi itu tidak kuat
hafalannya. Ketiga terkadang tidak disebutkan kapan lahirnya, kapan wafatnya,
dan data-data yang semestinya ada yang lainnya. Sebagaimana contoh yang telah
dipaparkan ada yang tidak ada data kapan lahirnya, ada yang tidak disebutkan kapan wafatnya, dan
bahkan penilaiaanya juga terkadang belum ada.
Kitab Al-Kasyif fi Asma rijal fi kutubu sittah merupakan
karya al-Imam al-Hafizd Syamsyuddin Abi Abdillah Muhammad bin Ahmad ibnu Utsman
adz-Dzhabi ad-Dimasyqi as-Syafi’I, atau
lebih dikenal dengan Adz-Dzahabi. Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab
sebelumnya yakni kitab Tahdzibul Kamal karya al-Mizzi. Hal yang
melatar belakangi kitab Kasyif ini adalah kerena kitab sebelumnya terlalu
panjang lebar menjelaskan data seorang rawi dan melebar kepada rawi-rawi lain
yang tidak ada di kutubu sittah. Maka dari pada itu Adz-Dzahabi mengarang kitab
yang sangat bermanfaat ini. Isi kitab ini adalah pembahasan mengenai nama rawi,
ayahnya ke atas, kunyah-nya, nisbahnya, dua atau tiga guru dan muridnya
yang terkenal, serta menyebut sedikit keadaan rawi demgan menyebutkan tanda
periwayatan dari Imam enam. Sitematika kitab disusun berdasarkan alfabet
hijaiyah.
Daftar Bacaan
Adz-Dzahabi, Al-Kaysif
fi Ma’rifai man Lahu Rawayah fi Ktubu Sittah, Saudi Arabiah, 1992.
As-Sidiqi, Ilmu Rijal al-Hadis,
Suryadi, Metodologi Ilmu Rijal Hadis, Yogyakarta, 2012.
[1]
Hasbi As-Sidiqi, Ilmu Rijal al-Hadis, Jakarta:, , ,hal-100.
[2]
Kunya adalah suatu julukan yang diberikan kepada seseorang seperti abu,
ummi, ibnu, dsb.
[3]
Laqob adalah gelar yang di nisbatkan kepada keistimewaannya atau yang
berkenaan dengan dirinya seperti Bukhari, dzb.
[4]
Prof. Dr. Suryadi, M. Ag, Metodologi Ilmu Rijal Hadis, Yogyakarta:
TH-Press, 2012, hal-60.
How to make 1xbet Korean sports betting in North Korea
BalasHapusWhen you are looking for online betting markets like 1xbet korean, you'll come across a kadangpintar lot of 1xbet options that many งานออนไลน์ online bettors are looking for.